Jumat, 07 Februari 2014

 

Beberapa point penting yang perlu diperhatikan :

Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah:
a.  gabungan antara nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan nilai Ujian Teori Kejuruan dengan pembobotan 70% untuk nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan 30% untuk nilai Ujian Teori Keahlian Kejuruan;
b.  kriteria Kelulusan Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah minimum 6,0 ;

1.  Peserta didik dinyatakan lulus US/M   SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan  SMK/MAK  apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai  S/M.

2.  Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diperoleh dari:
a.  gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk SMP/MTs dan SMPLB dengan pembobotan 30% untuk nilai US/M  dan 70% untuk nilai rata-rata rapor.
b.  gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 3, 4, dan 5 untuk SMA/MA, dan SMALB dengan pembobotan  30% untuk nilai US/M  dan 70% untuk nilai rata-rata rapor.
c.  gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2 dan 3 untuk  peserta yang menggunakan sistem kredit semester (SKS) dan dapat menyelesaikan program kurang dari tiga tahun.
d.  gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1 sampai  5 untuk SMK/MAK dengan pembobotan 30% untuk nilai US/M  dan 70% untuk nilai rata-rata rapor.
e.  Nilai sekolah yang dikirimkan ke  Pelaksana  UN  Tingkat  Pusat harus diverifikasi oleh Pelaksana  UN Tingkat Kabupaten/Kota dan Tingkat Provinsi, dan  tidak dapat diubah setelah diterima oleh Pelaksana UN
Pusat.

3.  Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan NA.

4.  Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah:
a.  gabungan antara nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan nilai Ujian Teori Kejuruan dengan pembobotan 70% untuk nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan 30% untuk nilai Ujian Teori Keahlian Kejuruan;
b.  kriteria Kelulusan Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah minimum 6,0 ;

5.  NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 3 diperoleh dari  gabungan Nilai S/M   dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional dengan Nilai UN,  dengan pembobotan 40% untuk Nilai S/M dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional dan 60% untuk Nilai UN.

6.  Pembulatan nilai gabungan nilai S/M dan nilai rapor dinyatakan dalam bentuk dua desimal, apabila desimal ketiga ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.  

7.  Pembulatan nilai akhir dinyatakan dalam bentuk satu desimal, apabila desimal kedua ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.

8.  Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila memiliki  rata-rata  Nilai Akhir (NA) dari seluruh mata pelajaran yang diujikan  mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima),  dan  NA  setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).

9.  Peserta UN Pendidikan Kesetaraan dinyatakan lulus apabila memiliki  rata-rata Nilai Akhir (NA) dari seluruh mata pelajaran yang diujikan  mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima), dan NA  setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).

10.  NA diperoleh dari nilai gabungan antara Nilai Rata-rata derajat kompetensi (NDK)  pada satuan pendidikan  Program Paket B/Wustha, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan  dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional dan Nilai UN Pendidikan Kesetaraan, dengan pembobotan 40% (empat puluh persen) untuk NDK  dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional dan 60% (enam puluh persen) untuk nilai UN Pendidikan Kesetaraan.

11.  Peserta yang pindah jalur dari pendidikan formal ke pendidikan Program Paket B/Wustha,   Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan, NDK diambil dari Nilai Sekolah (NS).

12.  Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan kriteria kelulusan.

Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!